Rabu, 22 Februari 2012

Sebuah Lingkaran

Bismillahirrakhmanirrakhim..

Sore tadi, ada sebuah kejadian yang tidak biasa. Walaupun sebenarnya biasa aja, sih. Hm..Tapi kalo dipikir-pikir memang apa yang akio dan beberapa teman lakukan memang tidak biasanya. Biasanya hanya beberapa orang, mbak **, akio, dan 3 atau 4 orang. Biasanya cerita-cerita biasa. Biasanya terlihat serius dan bahkan kadang membosankan serta hal-hal biasanyalah. Tapi kali ini berbeda. Kali ini di Nurul Islam bukan di Nurul Ashri. Kali ini diiringi dengan tangis bukan dengan canda tawa ataupun keseriusan. Kali ini juga di sore hari, padahal biasanya siang kalau engggak pagi serta beberapa kali ini dan bukan lainnya.

Itu adalah tentang lingkaran. Kenapa disebut lingkaran? Karena ya memang bentuknya melingkar. Yah, walau bisa juga dibentuk kotak atau persegi panjang sih. Hmm..tapi tetep aja kok ntar hasilnya juga melingkar *tetep ngeles biar sama dengan judul :D

Oke, akio memang ikut sebuah kegiatan yang disebut sebagai sebuah lingkaran. Lingkaran yang melingkat-lingkar. Lingkaran yang didalamnya tidak hanya melingkar aja, tetapi juga ada cerita-ceritanya, ada teladan-teladannya, ada kajiannya, ada diskusinya, serta adan -nya -nya yang lain. Untuk kegiatan lingkaran sendiri, akio memang tidak terlalu menseriusi. Ya, setidaknya akio dapat ilmu. Akio dapat sesuatu yang berharga dari sebuah cerita. Yah, sekedar itu sih. Berbeda dengan beberapa orang yang sampai benar-benar menseriusi. Benar-benar tidak boleh diganggu gugat kalo berbenturan dengan hal lain. Benar-benar sangat privasi, sampai dengan ketergantungan dengan murobbi, dan benar-benar yang lainnya. Kalo akio sih, gak seterlalunya kayak gitu ya. Oke murobbi itu kakak kita, guru kita, tetapi ya kalo memang ada urusan lain yang memang penting, atau ada hal lain yang memang masalah pribadi yang bisa diurus sendiri, atau hal berpendapat yang memang kepahamannya berbeda, yaa gak masalah gitu. Manusia kan memang diciptakan berbeda-beda. Berbeda orang, berbeda isi kepala, anggap aja begitu.

Itu kepahaman akio dari dulu sih. Tetapi ternyata setelah berwaktu-waktu ikut lingkaran ini, akio merasa ada sesuatu yang sebenarnya baik, yang akio tidak tau. Oh sebentar, berwaktu-waktunya berapa ya? Hm..sejauh yang akio ingat sih, akio ikut lingkaran ki pas semester 3 atau 4 gitu. Itu pun sampai detik akio menulis ini, pemahamannya ya masih seperti itu. Intinya penting tidak penting lah. Haha..bodohnya juga kajian pun akio anggap begitu juga, penting tidak penting. Arghhh bodoh sekali akio ini >.<

Kenapa penting gak penting? Hm..soalnya gini sih, menurut kamus yang disusun oleh akio adalah karena :
1. Selain lingkaran, toh ikut kajian juga. Jadi ya, penting gak penting gitu. Intinya kan sama. Kalo lingkaran itu kajian yang massanya kecil. Nah, kalo kajian sendiri itu ya, kajian yang massanya banyak.

2. Masalahnya, selain pemikiran yang pertama tadi, akhirnya akio jadi mikir lagi juga. Toh akio ikut lingkaran. Jadi kalo misalnya gak ikut kajian juga gapapa lah. 11-12 kan. Selain itu kajian kan banyak. Sekali-kali gak ikut kajian, gak masalah dong. *heseyyyyyeh XD

Hoho..itu pemikiran akio yang kadang sampai sekarang dilakukan sih. Haha..ya mau gimana lagi. *ngeles dah -banyak banget nih syetannya-

Nah, sekarang masuk ke hal yang mau akio ceritain. Sesuatu yang terjadi tadi sore. Yah, sekitaran jam 5-6an lah. Sesuatu yang disebut dengan lingkaran. Akio tadi memang telat. Walaupun yang usul waktu adalah akio. Geje juga tadi temen koordinator yang bilang lingkaran hampir batal gara-gara gak bisa jam 2 dan teman-teman pada sibuk. Padahal sibuknya cuma pada jam 2-4an. Akhirnya akio bilang aja,"diundur aja jadi jam setengah 5 toh yang lain cuma punya acara sampe jam 4, kan." Then, ternyata usulku diterima, yaudah tinggal nunggu waktu sampe jam segitu.

Akio dengan pedenya malah bobok ciang dan bangun2 ternyata udah jam setengah 5. Arghh akhirnya ngebut dah. Untung aja sampai dengan ngos-ngosan.

Sampai di TeKaPe, akio langsung duduk dan disambut dengan wajah riangnya teman-teman. Seperti biasa sih, tanya darimana tanpa tanya kenapa telat kemudian jabat tangan tanpa cipika-cipiki lalu duduk. Selanjutnya, seorang teman yang tadi ngobrolin tentang keadaan dirinya kembali bercerita. Then, tanpa aba-aba, cerita yang selesai dengan tiba-tiba itu berpindah ke akio. Arghh..males banget cerita ngalor-ngidul tentang diri sendiri ke orang lain. Tapi ya sudahlah akio cerita aja, kemarin-kemarin ngapain. Setelah ngalor-ngidul juga akhirnya, cerita berlanjut ke temanku yang lainnya. Nah, point pentingnya adalah di dia. Dia bercerita tentang dirinya sambil nangis. Sambil nangis coba. Ini yang berbeda sih. Jarang-jarang ada yang cerita sambil nangis. Jarang banget, sangat jarang. Akio, oh kita, sebagai teman yang ada disitu ya hanya bisa bilang,"semangat ya.."| "berjuang ya.." | "pasti bisa, kok.." Hanya itu yang bisa kami katakan.

Sampai dia selesai cerita, akio benar-benar berpikir keras. Berpikir beneran, lho. Berpikir sampai akhirnya dia selesai cerita. Sampai mbak ** memberikan materi tentang ketegaran dan kekuatan dalam menjalani kegiatan-kegiatan yang tanpa kita sadari, kita telah membantu orang lain juga. Intinya tentang perjuangan gitu lah. Sampai akhirnya adzan hampir berkumandang. Sampai pada sebuah kabar. Sampai pada mbak ** yang bilang bahwa ini adalah pertemuan yang terakhir. Karenanya sudah ada pergantian. Kemungkinan besar ada yang sudah tidak bersama dengan mbak ** lagi. Intinya berpisahlah lingkaran yang sudah akio ikuti dari pertama yang akio sendirian itu.

Mendengar kabar tersebut, beberapa ada yang kaget, bahkan ada yang menangis. Ada yang menangis lho. Akio sih masih biasa aja. Masih berpikir tentang tadi juga sih. Benar-benar berbeda ternyata dengan selama ini yang akio pikirkan.

Melihat seorang teman yang menangis, melihat seorang temen yang masih saling berjabat tangan dan saling minta maaf. Melihat yang lain-lainnya. Akio jadi menemukan sebuah hal penting dari sesuatu yang bernama lingkaran tersebut.

Lingkaran ternyata bukan sekedar kumpul dengan sedikit orang, melakukan diskusi, dan cerita-cerita. Tapi ada hal penting. Sesuatu yang bernama ikatan. Ikatan yang bernilai persaudaraan dan pertemanan. Jadi berpikir, seseorang yang bercerita kepada orang lain sampai dirinya menangis itu pasti menganggap teman yang diberi cerita merupakan teman yang baik dan sangat dekat. Padahal, sedekat apa kami? Akio bahkan tidak pernah SMS apalagi telpon. SMS aja cuma pas koordinasi waktu buat lingkaran. Tidak ada kesamaan hobi untuk dibicarakan. Tidak pernah bermain ataupun makan bersama. Tidak pernah belajar bersama juga. Tidak ada hal lain. Tidak ada cerita-cerita lain selain di lingkaran. Tidak ada hal lain. Jadi, apakah itu bisa disebut dekat? Menurut akio sih, enggak. Sebatas teman aja. Teman mengaji. Gitu aja sih. Tapi, sekali lagi melihat seorang dan beberapa orang yang ikutan menangis dengan kabar tersebut, akio jadi mikir lagi. Ternyata memang akio yang salah deh. Hal-hal seperti itu, hal-hal seperti ini juga mengaitkan kita untuk menjadi teman. Walaupun tidak pernah SMS dan telpon. Walaupun jarang ketemu karena ketemu juga cuma pass lingkaran. Walaupun hanya dengan waktu singkat, dan walaupun-walaupun lainnya. Itu adalah teman. Lingkaran mengikat orang-orang yang tidak kenal menjadi kenal. Saling berbagi, saling menyayangi, saling mendengarkan, saling belajar bersama, dan juga saling memberikan semangat.

Ternyata itu yang belum akio pahami dari sesuatu yang bernama lingkaran. Melingkar-lingkar bukan hanya sekedar mengaji, tapi melingkar dan mengikatkan tali pertemanan. Bukan hanya pengganti kajian atau hanya iseng daripada tidak ada kegiatan. Huhuhu ternyata akio bodoh sekali baru mengetahui hal itu sekarang :9

Hiks hiks jadi merasa bersalah dengan teman-teman satu lingkaran. Maafkan akio yang selalu telat, selalu merepotkan, kadang bicara ngalor-ngidul, kadang ngajak diskusi yang rada ngeyel, dan sebagainya. Walaupun tadi merasa biasa aja. Sampe-sampe bilang, "Ih ngapain nangis, kan bisa SMS.." | "ngapain sih, kan ada yang satu fakultas juga.." | "biasa aja kali, kan bisa ketemu kapan aja.."

Hiks hiks..jadi merasa bersalah. Gomennasai ne..Maafkan akio ya, teman-teman T___T

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aikotoba~