Rabu, 22 Februari 2012

Dari Seorang Teman: Sedih dan Senang Beda Tipis

Bismillahirrakhmanirrakhim...

Sedih dan senang itu bedanya tipis banget, lho. Sama seperti benci dan cinta. Beda tipis juga. Segala sesuatu jadi gampang banget ya, dinilai beda tipis..haha..

Masih tentang kejadian tadi sore, sih. Seorang temen yang menceritakan keadaan dirinya. Akio ambil positifnya aja sih. Yah, kan setiap kegiatan dan keputusan pasti mengandung muataun positif maupun negatif gitu kan. Nah, di kejadian yang menimpa teman ini juga begitu, ada positif juga ada negatifnya.

Akio kaget sekali ketika tiba-tiba teman ini bilang kalo dia tinggal di panti asuhan. Ih waw tinggal di panti asuhan, lho. Dia bilang kalo dia dan 1 orang temannya mengurusi panti ini mulai dari bangun sampai nanti bangun lagi. Adek-adek yang ada di panti pun jumlahnya gak sedikit, 28 orang anak bisa disebut banyak banget lho. Selain mengurus panti tersebut, ternyata teman ini juga masih mengambil mata kuliah, mengambil KKN, dan masih ada amanah *istilah kerennya* di kampus. Akio langsung tidak bisa membayangkan bagaimana kehidupannya. Apalagi pas dia-nya cerita kegiatan di panti. Belum juga kegiatan dia di kampus. Belum juga ternyata di panti ada masalah antara anak panti dengan pemilik panti. Belum dia yang kuliah. Belum yang lain-lainnya lagi. Intinya akio cuma bisa berkata, "waw kamu sibuk banget, ya.."

Setelah akio bilang gitu, dia langsung semakin sedih sepertinya. Apalagi tadi sore katanya dia juga ada masalah dengan organisasinya karena semacam terbengkalai gitu. Intinya dia cerita sambil nangis dengan keadaannya yang sangat terbengkalai. Mulai dari kuliahnya, KKN-nya, organisasinya, juga dengan panti tempat dia sekarang tinggal. Ditambah dia harus mengurus 28 orang anak hanya dengan 2 orang serta massalah-masalah yang ada didalamnya, membuatnya tambah semakin menangis. Tapi dia juga cerita ketika dia melihat adek-adek yang dengan senyumnya ketika mau berangkat sekolah, ketika adek-adek yang berebut pamit dengannya membuatnya sedikit merasa bangga.

Then, dari cerita yang dialami oleh temen tersebut, ada beberapa hal yang menjadi pikiran akio dari tadi. Terutama terkait dengan pembagian waktu dan perencanaan tentang suatu hal sebagai sarana pengambilan keputusan. Sebuah keputusan yang diambil memang selalu membawa pada 2 hal, kalo gak negatif, pasti ya positif. Masalahnya kalo dapetnya dua-duanya itu gimana? Nah, itu juga akio masih mikir juga. Mending kan memang dipilih salah satu. Makanya kan, kadang ada yang bilang kalo perencanaan itu perlu. Masalahnya juga kalau misalnya perencanaan yang dak tau sih, dibuat ternyata tidak sesuai dengan yang terjadi gimana? Atau misalnya awalnya baik-baik aja, tapi ternyata setelah dijalani hasilnya tidak seperti yang diharapkan itu gimana coba? Akio juga gak tau nih boi~ makanya mikirr XD

Hm...kalo dari akio sendiri nih ya, tentang kejadian kayak gini, menurut akio ya..perencanaannya berarti kurang matang. Akio juga sebenarnya gak tau sih, perencanaan yang matang itu gimana, tapi sejauh yang akio tau sih, matang itu adalah sesuatu yang dianggap sesuai dan prediksinya tidak mengakibatkan kesalahan yang sangat fatal. Haha..entahlah..mungkin salah, mungkin juga benar :D

Oke deh, point pertama dari permasalahan ini adalah masalah waktu, perencanaan serta pengambilan keputusan. Anggap saja yang menjadi subyek dari masalah ini adalah akio. Nah, rincian masalahnya adalah:
1. Ada tawaran mengurus panti dengan adek2 yang berjumlah 28 orang--> sebenarnya asalkan bisa sabar dan memang senang dengan anak-anak sih gak masalah.

2. Masih ada tanggungan organisasi di kampus--> tanggungannya apa dulu? Staff oke gak masalah, atau cuma organisasi yang tidak terlalu penting *bukan gitu, maksudnya posisi tidak terlalu penting gitu lho* masih mending sih, tapi kalo misalnya ketua, atau sekjen atau kepala-kepala yang lain ya rasa-rasanya berat kalo terbagi. Apalagi terbaginya dengan sesuatu yang tidak mudah diurusi.

3. Harus KKN dan PKM-Hibah juga--> nah, ini perlu dipikirkan lagi deh. Apalagi kalo sudah bersentuhan dengan masyarakat. Kelompok orang yang jumlahnya banyak dan berbeda karakter. Itu juga menurut akio sangat riskan dan rentan kalo terbagi-bagi pikirannya. Ngurusin satu orang aja susah. Apalagi kalo sudah ngurusin berpuluh-pilih orang, pasti akan lebih susah lagi.

4. Kuliah juga sih--> sebenarnya enggak terlalu penting sih. Kuliah ilmu bisa didapetkan dimana saja. Bisa dari buku, dari temen, dari otodidak dan sebagainya. Intinya tidak harus di kelas sih. Jadi gak terlalu masalah.

Sebenarnya,sudah terlihat jelas sih. Kalo orangnya memang mobile dan bisa berbagi dengan keegoisan diri sendiri, dengan kemalasan, dan tidak tergoda syetan sih, gakmasalah. Tetapi nek misalnya masih awang-awangan, apalagi masih bener-bener baru dalam masalah mengurus dan mengatur orang, nek akio sih angkat tangan. Bukan kenapa sih, tapi ya akio bukan orang yang seperti itu. Setiap orang pasti punya ritme sendiri-sendiri. Then, ritme akio bukan seperti itu.

Hal yang menjadi masalah adalah, karena dari poin 1 sampe 3 itu adalah berhubungan dengan orang lain. Orang lain. Catat, bukan diri sendiri, tapi orang lain. Merugikan poin 1 berarti ikut merugikan poin 2 ataupun poin 3. Jadi sama-sama beresiko. Kalaupun bisa, itu harus orang yang bisa dengan cepat beradaptasi dengan perubahan-perubahan, bukan dengan perencanaan-perencanaan. Karena satu hal penting yang harus diketahui setiap orang bahwa setiap perencanaan itu belum tentu dapat dilaksanakan maupun terlaksanakan dengan baik, lancar, dan sempurna. Kalau bukan kehendak Alloh berarti ya kehendak egoisme sendiri itu.

Haha..jadi serius banget nih. Jadi ya, itu tadi sih pemikiran akio. Bukan masalah gak mau ambil pusing sih. Tapi setiap orang kan punya kemampuan masing-massing. Kalo memang tidak mampu ya jangan diambil. *based on akio's experiment XD

Eh, udah ya. Udah malem e, jadwal bobok yang harusnya jam 21.00 jadi molor 2 jam ki. Masak jam 23.30 jadinya -_____-

Yap, Salam Mie Ayam :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aikotoba~