Untuk Tuhan, Bangsa, dan Almamater
Bergema di dalam hatiku
Kucinta rakyatku, kucinta negeriku
Kucinta tanah airku
Bergerak kita bergerak
Satukan tekad satukan langkah
Hentak kaki kita bergerak
Semangat juang wujudkan cita
Untuk Tuhan…Bangsa…dan Almamater
Itulah penggalan lirik dari lagu kampus yang berjudul Untuk Tuhan, Bangsa dan Almamater. Sekilas nampak singkat dan sederhana, akan tetapi jauh di dalamnya tersirat makna yang sungguh mendalam dari rangkaian akta sederhana tersebut. Jika kita perhatikan, judul lagu tersebut juga merupakan bagian dari salam ganesha yang merupakan ciri khas anak ITB. Kurang lebih berbunyi:
Salam Ganesha,
Bakti kami untukMu Tuhan, Bangsa, dan Almamater.
Merdeka!
di ITB salam ganesha yang merupakan budaya kampus sudah dikenalkan semenjak mahasiswa baru memijakkan kaki di kampus ganesha ini. Biasanya melalui acara penerimaan mahasiswa baru yang entah bernama OSKM, PROKM, INKM, atau apalah itu.
Baik disadari atau tidak melalui salam ini mereka, mahasiswa ITB, didoktrin untuk berpikir besar. Berpikir besar dalam artian mereka hidup bukan hanya untuk dirinya sendiri tapi juga untuk sekitarnya. Berbakti untuk Tuhan, menjadi insan yang agamis, untuk bangsa, menjadi insan nasionalis, dan almamater, menjadi insan yang tidak lupa akan ‘tempat lahirnya’.
Selain itu, perasaan satu visi dengan alumni dan dosen2 menjadi sebuah kesatuan yang dibentuk oleh lagu dan salam Ganesha ini. Salam ini memiliki makna yang kuat bagi mahasiswa, alumni serta dosen2 ITB sendiri. Seperti sebuah motivator dalam berbagai macam kegiatan, yah, seperti itulah makna dari salam ini.
Sebenernya jika dilihat lebih dalam, salam ini memang bermakna besar. Untuk Tuhan, Untuk Bangsa, dan Untuk Almamater. Mereka, para mahasiswa ITB dituntut untuk selalu mengabdi pada 3 hal penting tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar